Macam-Macam Penalaran

Sebelum mengetahui macam-macam penalaran, ada baiknya mengetahui pengertian penalaran terlebih dahulu. Penalaran adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta untuk memperoleh kesimpulan yang logis yang dituangkan dalam bentuk bahasa sehingga wujudnya akan berupa argumen (pendapat). Penalaran dibagi menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.

1. Penalaran Induktif

Adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Proses tersebut disebut dengan induksi.

Contoh simpelnya:

1. Sapi Indonesia punya ekor

2. Sapi Australia punya ekor

3. Sapi Amerika punya ekor

4. ...

5. Setiap sapi punya ekor

Terdapat empat proses dalam penalaran induktif, yaitu:

A. Generalisasi

Merupakan proses penalaran yang dilakukan dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data/ peristiwa khusus yang cukup jumlahnya.

B. Hipotesa dan Teori

Hipotesa: Teori/ kesimpulan yang diterima sementara untuk menerangkan fakta tertentu sebagai penuntun untuk meneliti fakta lebih lanjut.

Teori: Azas umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena yang ada.

C. Analogi

Merupakan proses penalaran yang timbul dari dua peristiwa khusus yang mirip, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal yang lain.

D. Kausal

Merupakan hubungan berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat/ sebaliknya. Hubungan kausal dapat berlangsung dalam tiga pola, yaitu:

1. Sebab ke Akibat

Mengemukakan fakta yang menjadi sebab sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat.

2. Akibat ke Sebab

Adanya fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.

3. Akibat ke Akibat

Adanya dua akibat tanpa menyebutkan sebab umum yang menimbulkan kedua akibat tersebut.

2. Penalaran Deduktif

Adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses tersebut disebut dengan deduksi. Argumen deduktif dinyatakan dengan “valid” atau “tidak valid”, bukan “benar” atau “salah”. Suatu argumen deduktif dinyatakan valid jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Contoh simpelnya:

1. Setiap hewan yang bisa terbang punya sayap.

2. Nyamuk adalah hewan yang bisa terbang.

3. Nyamuk punya sayap

Proses-proses penalaran deduktif:

A. Silogisme

Merupakan suatu bentuk proses penalaran yang berusaha untuk menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga.

B. Entinem

Merupakan suatu proses penalaran deduksi secara langsung dimana silogisme premisnya dihilangkan karena sudah sama-sama diketahui. Entinem berasal dari bahasa Yunani enthymema, yang artiya simpan dalam ingatan. Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi

C. Rantai Deduksi

Rangkaian beberapa silogisme dalam bentuk yang informal.

Sumber:

Wahyu, Tri R. N., 2006, Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma

http://id.wikipedia.org/wiki/Logika 23 Okt. 11 21:57

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads 26 Okt. 11 19:13

Aldora M. Fathu Rahman

25209669

3 EB 01

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Macam-Macam Penalaran"

Posting Komentar