Peran Oli Terhadap Mesin
Oli atau pelumas pada mesin mesin kendaraan, seperti darah pada tubuh manusia. Tanpa oli, mesin akan langsung rontok. Seperti halnya dengan kendaraan yang kehabisan bahan bakar, kendaraan tersebut akan mogok. Oleh sebab itu, oli bukan hanya sebagai pelindung mesin. Tetapi sebagai bagian yang tak terpisahkan. Karena itu juga, pabrik mobil selalu memperhatikan pengantian oli yang digunakan pada mesin. Bahkan menentukan standar oli yang mesti digunakan.
Selain itu, kualitas oli juga sangat menentukan kinerja mesin. Saat ini oli yang dipasarkan sudah menggunakan standar lembaga internasional, seperti SAE, API Service, ACEA, JASO dan setiap produsen juga mempunyai ramuan khusus untuk meningkatkan kinerja produknya.
Tugas utama oli adalah membuat permukaan komponen yang saling bergesek tidak berhubungan secara langsung, tetapi dibatasi oleh lapisan tipis oli. Dengan oli, komponen-komponen mesin tersebut bisa bergerak dengan lancar dan keausan dapat dihindari.
Selain sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai pendingin mesin. Gesekan antara komponen-komponen mesin akan menimbulkan panas. Oli yang baik harus bisa mendinginkannya. Masalah panas juga ikut mempengaruhi daya tahan atau kemampuan kinerja oli. Tugas lainnya, adalah melindungi komponen mesin dari karat. Karena itulah, oli ditambahkan berbagai aditif.
Oli yang baik juga dituntut tidak boleh meninggalkan kotoran dan endapan, sehingga harus memiliki sifat detergensi dan dispersan. Oleh karena itu, oli yang disirkulasikan ke seluruh mesin harus disaring sebelum dipakai lagi. Kotoran-kotoran yang terbawa oleh oli dicegah kembali mengalir melalui filter ke bagian mesin yang memerlukan.
Seperti jantung yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh manusia, oli dikirim ke seluruh bagian mesin menggunakan pompa. Pompa itu sendiri digerakkan oleh mesin. Kalau pompa rusak, oli tidak akan bersirkulasi sedangkan mesin tetap beroperasi, maka dapat dipastikan mesin juga akan rusak.
Karena peran oli sangat penting, kinerja mesin juga dipengaruhi oleh kualitas dan viskositas (tingkat kekentalan) oli yang digunakan. Misalnya, kalau dulu banyak pabrik mobil yang menyarankan untuk menggunakan oli SAE20W-50, sekarang beralih menjadi SAE10W-40, yang tingkat kekentalannya lebih encer. Dengan oli yang lebih encer, pelumasan pada mesin kendaraan akan semakin baik karena pabrikan kendaraan yang merancang mesin dengan celah yang makin kecil antar komponennya menuntut oli untuk mampu melewati celah sempit tersebut, hal tersebut dapat membuat kinerja mesin lebih efisien. Oli ini disebut “Energy Conserving”. Penggunaannya semakin gencar dilakukan. Selain untuk mengirit konsumsi bahan bakar, oli yang bersifat encer tersebut juga membuat kendaraan semakin ramah terhadap lingkungan.
Sumber: http://seventyone.wordpress.com/2010/02/03/apa-sih-pengaruh-oli-terhadap-mesin/
Tanggal unduh 5 Oktober 2010, jam 11.48
Aldora M. Fathu Rahman
25209669/ 2 EB 01
0 Response to "Peran Oli Terhadap Mesin"
Posting Komentar